Menurut Sekkot, kegiatan simulasi bencana yang dilaksanakan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Palu dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.
Sekkot menekankan, simulasi ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan latihan yang harus dilakukan secara rutin dan serius.
Setiap warga harus memahami apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi, di mana titik-titik aman berada, dan bagaimana cara melindungi diri serta keluarga.
“Mari kita jadikan simulasi ini sebagai sarana pembelajaran dan peningkatan kapasitas kita bersama. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan sekitar kita,” ajak Sekkot.
Sekkot juga mengajak seluruh masyarakat Kota Palu untuk selalu waspada dan siap siaga. Mari meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana, mengikuti arahan dan petunjuk dari pihak berwenang, serta saling bahu-membahu dalam menjaga keselamatan bersama.
“Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Teruslah berlatih, karena kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi risiko dan dampak bencana,” tutup Sekkot.
Baca Juga: Iduladha 1445 H, Ini Jumlah Hewan yang Dikurbankan oleh Pemkot