PALU, MEDULA.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah 2024 semakin memanas dengan persaingan internal yang tajam di tubuh Partai Golkar.
Dua tokoh politik terkemuka, Hidayat Lamakarate dan Moh. Irwan Lapatta, kini bersaing ketat untuk mendapatkan dukungan partai dalam pencalonan Gubernur Sulawesi Tengah.
Hidayat Lamakarate, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, dikenal memiliki basis massa yang kuat di kalangan birokrat dan masyarakat adat.
Dengan pengalaman birokrasi yang panjang, Hidayat dianggap mampu membawa stabilitas dan kemajuan bagi Sulawesi Tengah.
Di sisi lain, Moh. Irwan Lapatta, Bupati Sigi dua periode, juga menunjukkan kekuatan politiknya dengan dukungan luas dari sejumlah kalangan.
Keberhasilannya memimpin Sigi pasca bencana alam beberapa tahun lalu menambah kredibilitasnya sebagai pemimpin yang tangguh dan responsif.
Dikutip dari laman KabarSelebes, sejak awal, Golkar telah memberikan sinyal kuat bahwa mereka hanya akan mengusung kader internal yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) partai.
Diketahui, Hidayat Lamakarate saat ini juga memiliki KTA Golkar dan memiliki kesempatan yang sama dengan Irwan Lapatta.
Hidayat bahkan memiliki akar kuat di Golkar karena mendiang ayahnya Baso Lamakarate adalah mantan Ketua DPD Golkar Kota Palu Periode 1999 – 2004.
“Saya sekarang berjuang lewat partai Golkar dan menunggu hasil survei berikutnya dari partai. Saya berharap bisa diakomodir oleh DPP Partai Golkar untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah,” ungkap Hidayat Lamakarate.
Sementara itu, Irwan Lapatta menyatakan tetap optimis dengan posisinya. Mengingat, Golkar selalu mendorong kadernya untuk maju dalam Pilkada, dan ia telah mengikuti mekanisme partai dengan baik.
“Hingga saat ini, partai Golkar masih taat kepada mekanisme yang berlaku dan mendorong kadernya untuk maju dalam Pilkada. Apakah nantinya saya akan menjadi calon wakil atau gubernur, semuanya tergantung keputusan partai,” jelas Irwan Lapatta.
Kedua tokoh tersebut kini menunggu hasil survei internal Golkar, yang akan menjadi penentu siapa yang akan diusung oleh partai.