Palu, Medula.id – Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan, produk-produk alami dan organik semakin diminati. Salah satu produk yang banyak dicari adalah sabun organik, yang tidak hanya aman untuk kulit tetapi juga ramah lingkungan. Oleh Karena itu, Komunitas Bumi Kita Lestari berkolaborasi dengan Komunitas Kumpul Kreatif menggagas Pelatihan Pembuatan Natural Soap untuk melakukan pemberdayaan terhadap perempuan. Kegiatan ini disponsori oleh Bank Indonesia dan Pemateri yang membawakan materi mengenai literasi keuangan digital. Agenda ini dilaksanakan pada Sabtu (9/11) yang berlokasi di Adilah Garden dan dihadiri sebanyak 60 peserta yang berasal dari kalangan perempuan.
Dalam sambutannya, Nova Ali selaku Leader Project Bumi Kita Lestari menekankan pada potensi perempuan dalam pembangunan lingkungan. ”Kita perempuan punya potensi dalam rangka ikut terlibat dalam pembangunan lingkungan yang baik. Sehingga agenda Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Pembuatan Natural Soap hari ini sebagai bentuk meningkatkan kepercayaan diri dan kapasitas kita untuk ikut terlibat dalam mengusahakan itu. Seperti komitmen Bumi Kita Lestari, komunitas anak muda yang juga menangani sampah organik dengan pendekatan sosial dan ekonomi. Semoga Agenda ini bisa bermanfaat bagi ibu-ibu dan perempuan yang sempat hadir hari ini. Dan Dalam agenda pemberdayaan kali ini kita di support full oleh Bank Indonesia Sulawesi Tengah, juga berkolaborasi bersama Komunitas Kumpul Kreatif.” Ujarnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan sabun natural yang berbahan dasar bahan-bahan alami. Sabun alami adalah sabun yang dibuat dari bahan-bahan alami, tanpa tambahan bahan kimia sintetis. Sabun ini biasanya lebih ramah lingkungan dari lembut dikulit. Biasanya sabun dihasilkan dari minyak nabati dan air alkali (Lyesolution). Ada tiga metode pembuatan sabun, yakni; cold process, hot process, melt and pour. Namun kali ini menggunakan metode pembuatan dengan cold process. Cold process (proses dingin) adalah metode yang paling umum untuk pembuatan sabun alami. Minyak dan alkali dicampur, kemudian dituangkan ke cetakan dan dibiarkan mengeras. Proses ini membutuhkan waktu curing (pengeringan) selama 4-6 minggu.
Dalam istilah pembuatan sabtun alami dikenal dengan nama proses saponifikasi. Ini adalah proses kimiawi dimana lemak atau minyak bereaksi dengan alkali (NaOH) untuk menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi ini menghasilkan molekul sabun yang mampu membersihkan, karena memiliki bagian yang larut dalam air dan bagian yang larut dalam minyak, sehingga mampu mengikat kotoran dan minyak dari kulit atau permukaan.
Proses pembuatan sabun ini dipandu oleh Eva Friana selaku owner Poviana Semesta yang bergelut dibidang natural soap dan ecoprinting. Ia menjelaskan mengenai materi pembuatan natural soap dan praktek pembuatan sabun hingga selesai. Tujuan pelatihan ini yaitu Mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya penggunaan produk alami dan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, dan Mempromosikan penggunaan bahan baku organik dari sumber lokal untuk mendukung perekonomian setempat dan mengurangi jejak karbon.
Sabun organik, yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak mengandung bahan sintetis, menjadi alternatif yang menarik. Selain itu, penggunaan bahan-bahan lokal dalam pembuatan sabun organik dapat mendukung ekonomi lokal dan mengurangi jejak karbon dari transportasi. Dengan adanya kesadaran yang terus meningkat akan pentingnya produk ramah lingkungan, pembuatan sabun organik dapat menjadi usaha yang menguntungkan sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Dengan mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan dan kesehatan, diharapkan produk sabun organik ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.