Debat Publik Ketiga Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng : Subtema Pemanfaatan Teknologi Digital dalam kordinasi Pembangunan Daerah

Debat Publik Ketiga Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah yang berlangsung di Sriti Convention Hall (Sumber : Ytb KPU Sulawesi Tengah)
Bagikan Via:

Palu, Medula.id – Debat Pilgub ketiga Sulawesi Tengah yang digelar KPU Sulteng pada Senin malam 18 November 2024, menjadi debat terakhir. Debat ini dilaksanakan di Sriti Convention Hall, Kota Palu, dan disiarkan secara langsung melalui kanal TVRI Sulteng. Debat Publik Ketiga yang mengangkat tema ‘Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan Nasional, serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia’ berlangsung secara kondusif dan tertib.

Dalam debat tersebut, para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur diberikan pertanyaan yang sudah tertulis oleh panelis debat mengenai Subtema 2, yakni Pemanfaatan Teknologi Digital dalam kordinasi Pembangunan Daerah. Tiap paslon menjawab dengan pertanyaan yang berbeda namun tetap dalam konteks yang sama.

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Nomor Urut 1, Ahmad H. M. Ali – Abdul Karim Aljufri (BERAMAL), memberikan pendapat dan pernyataan mereka mengenai e-government dan pentingnya infrastruktur. “kalau bicara e-government maka hal pertama yang harus jadi permasalahannya adalah infrastrukutur. Kedua, memastikan antara satu daerah dengan daerah lain terkoneksi. Ketiga, pemerataan sumber daya manusia aparatur. Sehingga mereka bisa lebih melek dengan teknologi. Dengan sistem e-government bisa memungkinkan masyarakat untuk bisa melihat, memberi harapan, dan bisa memberikan masukan terhadap pemerintah pusat tanpa harus datang ke ibukota provinsi atau bertemu langsung dengan pemerintah. Infrastruktur menjadi hal yang mutlak. Harus ada skala prioritas.” Ujarnya.

Pasangan Beramal berpendapat bahwa hal yang menjadi urgensi dan perlu untuk diprioritaskana ialah infrastruktur mengenai e-government, peningkatan kualitas SDM untuk aparatur negara, dan cerdas dalam memahami literasi digital ataupun teknologi terbarukan.

Kemudian, Pasangan BERANI yang merupakan nomor urut 2 dalam Pemilihan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, DR. Anwar, S.Sos., M.Si., dan dr. Reny A. Lamadjido, Sp.Pk., M.Kes., membahas isu mengenai ketimpangan akses internet yang ada di daerah Sulteng. “salah satu persoalan kita di Sulawesi Tengah adalah belum meratanya jaringan internet di semua desa. berdasarkan data masih kurang lebih sekitar 600-an desa kita yang belum mendapatkan akses, itu yang harus dibenahi dulu. Supaya rakyat kita yang di Sulteng ini, mereka bisa mengakses segala ilmu pengetahuan baik yang ada di bangku-bangku sekolah, yang ada di daerah maju, kemudian juga di daerah-daerah kota. Kedua, edukasi yang lebih penting dilakukan dengan cara memberikan pemahaman dan juga program-program kepada setiap desa.” Jelas Anwar Hafid.

Masih banyak masyarakat yang belum bisa mengakses internet secara cepat dan mudah, khususnya di desa-desa yang tergolong 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Berdasarkan perhitungan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023, jumlah desa tertinggal di Sulawesi Tengah adalah 151 desa (Bappeda Sulteng, 2023). Tentunya ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi untuk menurunkan angka desa tertinggal berubah menjadi kategori desa maju dan desa mandiri.

Petahana yang juga mencalonkan kembali menjadi Cagub Sulteng, H. Rusdy Mastura yang merupakan Paslon Gubernur nomor urut 3, bersama Cawagub Sulteng, Sulaiman Agusto, menekankan bahwa penting bagi Pemerintah Daerah untuk tidak bergantung pada Pemerintah Pusat. “jadi saya semua bukan mengandalkan anggaran pusat. Jadi, saya bisa menaikkan PAD sekarang dari 900 miliar menjadi 2,3 triliun. Bukan hanya menunggu pusat, tetapi bagaimana kita berinovasi supaya pendapatan kita meningkat. Dan bukti, 3,8 triliun menjadi 6,2 triliun APBD saya sekarang. Kita berinovasi, makanya saya nanti dalam pendidikan saya sedikit mengirim guru-guru yang saya akan berikan 100 miliar kemudian guru-guru 30 orang ini belajar tiap tahun ke China unuk belajar masalah ini.” Ucapnya dalam menjawab isu keterbatasan anggaran pemerintah daerah dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi digital.

Rusdy Mastura atau yang biasa akrab disapa Bung Cudy, selalu menyampaikan pengalaman dan prestasinya selama menjabat sebagai Gubernur Sulteng. Juga menjelaskan mengenai inovasi-inovasi yang telah ia lakukan selama menjabat. Dengan anggaran yang ada, harapnya bisa membuat realisasi anggaran yang lebih efektif dan sesuai dengan program serta visi misi yang akan dijalankan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *