Palu, Medula.id – Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan HBF Studio menyelenggarakan pameran visual bertajuk “Syair Batu Tua” yang diadakan di Museum Provinsi Sulawesi Tengah, Jl. Kemiri, Kota Palu. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 28 hingga 30 November 2024 yang terbuka untuk publik. Adapun yang ditampilkan pada pameran tersebut ialah Presentasi Multimedia, Film cerita rakyat, Pameran visual Megalitik Lembah Behoa, dan rangkaian visual artistik yang ditampilkan.
Kukuh Ramadhan, selaku Director Pameran ingin menyampaikan pesan-pesan agar masyarakat lebih mengenali lagi kondisi megalitik yang ada di Sulawesi Tengah, selain itu juga merawat, menjaga, dan memanfaatkan warisan budaya. “Gagasan awalnya sebagai upaya mitigasi untuk mencegah kerusakan dari rusaknya cagar budaya yang terdapat di lahan terbuka, yang dipicu karna perubahan iklim, panas ekstrim, sehingga merusak artefak. Kita mencoba menyelamatkan by data.” Ujarnya.
Nampak pada visual multimedia didalam ruangan auditorium Museum Provinsi Sulawesi Tengah, itu semua adalah bagian dari megalitik, seperti ada motif-motif kulit kayu yang tampak di atap ruangan, meruapakan satu bagian yang ada di megalitik. Juga ada film cerita rakyat, seperti Tolelembunga yang merupakan cerita rakyat dari Pekurehua, yang bercerita tentang perjalanan kerbau dan putri, dan disutradarai oleh Eldiansyah Ancha Latief. lalu ada hikayat masyarakat di Buol melalui film Gunung Pogogul, juga disutradarai oleh Eldiansyah Ancha Latief. kemudian ada I Manu Warale cerita dari Tentena, yang disutradarai oleh Fauzan Kurnia Muttaqin. juga ada Boyo Pogut cerita rakyat dari Buol yang disutradarai oleh Eteng Irsyad.
Syair Batu Tua adalah presentasi multimedia interaktif yang dibangun melalui inisiatif pemodelan digital tiga dimensi, gubahan syair, serta rekaman bentang suara alam dan manusia, dengan melibatkan interaksi pengunjung didalam ruang. Sebagai upaya tafsir atas dampak perubahan iklim terhadap benda-benda cagar budaya yang berada di bentang alam terbuka, syair batu tua coba menghadirkan rekonstruksi digital tiga dimensi berdasarkan data foto tahun 2024 yang diambil dari lingkungan Situs Megalitik di Sulawesi Tengah, yaitu Situs Entovera, situs Tadulako dan situs Poekekea di Lembah Behoa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Tengah dapat lebih memahami, menghargai, serta turut melindungi dan melestarikan warisan budaya yang menjadi bagian integral dari identitas dan sejarah mereka.