PALU, MEDULA.id – Sebanyak 38 unit rumah Huntap di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sigi. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Donggala menerima 19 unit rumah Huntap di Desa Lende, Kecamatan Sirenja. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan tipe rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) T-36 dan ditujukan untuk para penyintas bencana alam yang terjadi pada 2018 lalu.
Dilansir dari media Tribunpalu.com, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura, secara simbolis menyerahkan kunci rumah Huntap (Hunian Tetap) kepada Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta, dan Pj Bupati Donggala, Moh Rifani. Prosesi serah terima ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima yang berlangsung di ruang kerja gubernur, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Pada Jumat (10/1/2025).
Gubernur Rusdy Mastura dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya karena pembangunan rumah bagi penyintas ini telah rampung. “Saya bergembira amanah yang diberikan, yaitu membangun Huntap, telah dapat saya selesaikan,” ujar Gubernur Rusdy Mastura.
Ia juga mengenang awal jabatannya pada Juni 2021, ketika banyak warga penyintas yang masih bertahan di hunian sementara (Huntara) dengan segala keterbatasan. Untuk mempercepat pembangunan Huntap, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajukan perpanjangan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulteng, yang akhirnya disetujui melalui Inpres Nomor 8 Tahun 2022.
Hingga akhir 2024, dari target pembangunan 9.241 unit Huntap, sebanyak 9.163 unit telah selesai dibangun, dengan 78 unit sisanya diproyeksikan selesai pada tahun 2025 menggunakan anggaran APBD. Gubernur juga menginstruksikan kepada Kepala Dinas Perumahan Sulteng, Abdul Haris Karim, untuk memastikan pembangunan Huntap yang tersisa segera selesai tahun ini.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta, serta Pj Bupati Donggala, Moh Rifani, memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi yang telah konsisten menuntaskan pemulihan pascabencana dan berharap penerima Huntap dapat memulai kehidupan baru dengan semangat yang lebih baik.
Tindakan pemerintah yang cepat dan terkoordinasi untuk menuntaskan pemulihan bencana dengan membangun Huntap merupakan langkah yang patut diapresiasi. Meskipun pembangunan ini hampir selesai, tantangan terbesar ke depan adalah memastikan rumah-rumah tersebut dapat dihuni dengan aman dan nyaman, serta memastikan bahwa pemulihan sosial-ekonomi warga terdampak bencana berjalan dengan lancar. Pemulihan pascabencana bukan hanya soal memberi tempat tinggal, tetapi juga tentang memberi kesempatan kepada warga untuk kembali berdiri dengan kekuatan penuh dalam kehidupan baru mereka.
