Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menuduh paramiliter Rapid Suport Forces (RSF) melakukan genosida di Sudan. Pernyataan itu disampaikan pada Selasa, (7/1).Tuduhan tersebut berbanding terbalik dengan bantahan AS terhadap kejahatan perang yang terjadi di Palestina. Seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby yang dikutip dari AntaraNews, Kamis (9/1/2025).
“Tak ada genosida yang dilakukan oleh pihak Israel terhadap rakyat Palestina!” tekan John Kirby. Keberpihakan AS terhadap rakyat Sudan membuat AS dinilai tidak adil dalam melihat kejahatan perang yang terjadi di Palestina. Seperti dilansir dari Al Jazeera, bahwa dunia saat ini telah mengecam perbuatan Israel sebagai genosida yang sama terjadi di Sudan. Di mana terdapat kelaparan ekstrim akibat perang, pembunuhan sistematis pada warga sipil, pemerkosaan, dan pembantaian etnis, (8/1/2025).
Antara Genosida Palestina dan Genosida Sudan
Apa yang terjadi di Sudan saat ini sama halnya dengan peristiwa genosida di Palestina. Dikutip dari media Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat terdapat 46.006 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel dan 109.378 lainnya luka-luka dalam perang yang terjadi sejak 7 Oktober 2023.
Sementara, dilansir dari IOM UN Migration, konflik yang berlangsung antara Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) yang dimulai pada tanggal 15 April 2023 mengakibatkan krisis pengungsian. Pada pemberitaan terakhir, September 2024, sebanyak 10,8 juta orang mengungsi secara internal, sedangkan 2,3 juta mengungsi ke negara-negara tetangga: Chad, Mesir, dan Sudan Selatan.
Menurut media Republika, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa perang saudara di Sudan telah memakan 15 ribu korban jiwa dan 33 orang lainnya terluka sejak April 2023.
Dilansir dari media BBC, konflik di negara Timur Laut, Benua Afrika itu pecah pada April 2023 di ibu kota Khartoum yang hal ini buntut dari perebutan kekuasaan antara angkatan militer Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Sementara, konflik Palestina akibat dari klaim Inggris yang memberikan wilayah Palestina untuk didirikan negara oleh bangsa Yahudi yang saat ini disebut sebagai Israel. Meski keduanya memiliki latar belakang kejahatan perang yang berbeda, tetapi keduanya adalah peristiwa genosida.
Seperti hasil investigasi Amnesty International yang menyatakan dengan tegas bahwa apa yang terjadi di Palestina merupakan genosida. Namun, hasil penelitian Amnesty International tetap dibantah oleh pemerintah AS.