PALU,MEDULA.id – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, secara resmi membuka pelaksanaan uji kompetensi dan evaluasi kinerja (job fit) bagi pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) lingkup Pemerintah Provinsi Sulteng. Kegiatan ini digelar di Ruang Rapat Polibu, Kantor Gubernur Sulteng, dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Reny A. Lamadjido serta Sekprov Novalina.
Sebanyak 50 pejabat mengikuti proses job fit, terdiri dari 45 pejabat provinsi dan 5 dari kabupaten/kota—termasuk Morowali, Sigi, dan Palu. Proses seleksi dipimpin oleh Sekprov Novalina selaku ketua panitia, dengan melibatkan unsur Inspektorat Jenderal Kemendagri dan akademisi dari Universitas Tadulako.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar menekankan bahwa job fit ini bukan ajang formalitas atau sekadar rutinitas birokrasi. Ia mengajak para peserta untuk tampil santai namun substansial, menyampaikan ide, gagasan, dan inovasi secara sederhana namun tajam.
“Saya tidak suka bahasa yang terlalu akademis. Saya ingin dengar ide dan lompatan pemikiran. Tidak usah tegang,” ujarnya.
Anwar juga menegaskan bahwa tidak ada praktik “orang dalam” dalam proses ini. Semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kapasitas dan kecocokan visi dengan arah pembangunan Sulawesi Tengah.
“Yang bisa meyakinkan saya dan Ibu Wagub dengan gagasan nyata, itulah yang kami cari. Tidak ada titipan. Yang saya butuhkan adalah orang luar biasa,” tegasnya.
Gubernur menyoroti pentingnya pemahaman terhadap sembilan program unggulan Berani sebagai fondasi utama. Ia mendorong pejabat untuk menjadi “gubernur” di unit kerjanya masing-masing, memimpin dengan fokus, sederhana, dan terukur.
Proses job fit ini sekaligus menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan potensi mutasi, serta membuka kemungkinan pelaksanaan lelang jabatan jika tidak ditemukan kecocokan internal.
“Ukuran keberhasilan bukan hanya laporan bagus, tapi dampak nyata—berapa uang yang beredar, berapa volume kerja tercapai. Hasil konkret, itu yang saya cari,” pungkasnya.
