SIGI,MEDULA.id – Dalam situasi darurat yang mencekam akibat padamnya listrik di RSUD Torabelo sejak siang hari, Direktur RSUD Torabelo, dr. Diah Ratnaningsih, mengambil langkah tegas dan langsung turun ke lapangan. Di tengah gelapnya malam, ia meninjau langsung seluruh unit pelayanan rumah sakit untuk memastikan bahwa keselamatan pasien tetap menjadi prioritas utama, meski operasional rumah sakit harus bergantung sepenuhnya pada genset darurat.
Pemadaman listrik terjadi sejak pukul 13.00 WITA dan hingga malam hari aliran listrik belum juga kembali. Diduga, pemutusan dilakukan oleh pihak PLN akibat keterlambatan administrasi pembayaran. Namun bagi dr. Diah, nyawa manusia tak bisa menunggu.
“Sejak siang kami sudah berupaya menyalakan genset untuk memastikan alat-alat medis tetap berfungsi. Tapi saya sangat menyayangkan, jika benar pemadaman ini dilakukan secara sengaja hanya karena keterlambatan pembayaran. Ini rumah sakit, bukan pelanggan biasa,” ujar dr. Diah dengan nada tegas saat memantau langsung ruang perawatan pada Selasa malam.
Ia menegaskan bahwa keterlambatan pembayaran hanya berlangsung sekitar satu bulan, dan saat ini proses administrasi SPJ dan SPM-SP2D tengah diselesaikan. Pembayaran dijadwalkan akan dilakukan esok hari.
“Saya sudah minta petugas segera percepat prosesnya. Tapi saya keberatan kalau nyawa pasien harus dikorbankan hanya karena keterlambatan administratif. Ini bukan soal listrik semata, ini soal hidup dan mati,” lanjutnya.
Dalam kunjungannya, dr. Diah menyapa langsung para pasien dan tenaga medis yang tetap siaga di tengah kondisi krisis. Ia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, sembari memberikan semangat dan memastikan seluruh layanan tetap berjalan.
“Banyak alat bantu pernapasan yang memerlukan listrik. Walaupun kami tidak menggunakan oksigen sentral, peralatan lainnya sangat bergantung pada daya. Kami kira awalnya ini pemadaman biasa, tapi sampai malam belum menyala. Saya tidak bisa diam,” ungkapnya.
Kepemimpinan dr. Diah malam ini mendapat apresiasi dari para staf dan keluarga pasien. Ia menjadi sosok yang berdiri paling depan saat krisis, memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan penuh tanggung jawab.
Hingga rilis ini disampaikan, pihak PLN belum memberikan pernyataan resmi terkait pemutusan listrik di RSUD Torabelo.