SIGI,MEDULA.id – Pihak RSUD Torabelo memberikan klarifikasi terkait insiden pemadaman listrik yang sempat mengganggu pelayanan rumah sakit. Dalam pernyataannya, manajemen rumah sakit menegaskan bahwa keterlambatan pembayaran tagihan listrik selama satu bulan bukan karena kelalaian, melainkan dampak tidak langsung dari efisiensi anggaran pemerintah daerah.
“Kami tegaskan, ini bukan kesengajaan. Efisiensi anggaran dari daerah berdampak pada kami, namun kami sudah ambil langkah cepat dan SP2D pembayaran sudah terbit. Sayangnya, pihak PLN tetap melakukan pemutusan secara sepihak,” ujar pihak manajemen RSUD.
Rumah sakit menyayangkan tindakan pemutusan tersebut, mengingat RSUD merupakan fasilitas layanan publik yang menyangkut keselamatan nyawa pasien. “Kami sudah berupaya menggunakan genset, tapi persoalannya bukan hanya soal teknis, ini soal tanggung jawab terhadap layanan publik,” tegasnya.
Pihak RSUD juga mempertanyakan keputusan PLN yang memutus listrik hanya di area rumah sakit, sementara lingkungan sekitarnya tetap menyala. Hal ini menimbulkan kesan bahwa pemutusan bersifat selektif dan tidak memperhatikan fungsi vital rumah sakit.
“Kami berharap ke depan ada komunikasi yang lebih baik antara PLN dan pihak rumah sakit, serta stakeholder lainnya. Kami di RS terus berbenah untuk memberikan layanan terbaik, dan kami harap PLN juga melakukan hal yang sama, termasuk pembinaan terhadap petugas di lapangan agar memahami mana yang termasuk fasilitas pelayanan publik,” tambahnya.
Dalam pernyataan penutup, pihak RSUD menyampaikan bahwa PLN telah menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut, dan rumah sakit pun menerima dengan itikad baik serta berharap kejadian serupa tidak terulang.