MAKASSAR,MEDULA.id – Moudita Hernanda Puri (23), mahasiswi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas), ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Sahabat, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis malam (1/5/2025).
Perempuan asal Palu, Sulawesi Tengah ini ditemukan tak bernyawa dalam posisi terlentang di atas tempat tidurnya. Tubuhnya sudah membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap, diduga telah meninggal dunia sejak tiga hingga empat hari sebelumnya.
Penemuan jasad Moudita bermula saat teman-temannya merasa curiga karena ia tidak merespons pesan dan panggilan selama beberapa hari. Salah seorang rekannya, Ananda Pratiwi, kemudian mendatangi kamar kos Moudita dengan ditemani penghuni kos lainnya. Saat pintu kamar ditemukan tidak terkunci, mereka masuk dan menemukan Moudita sudah tak bernyawa.
Pihak kepolisian dari Polsek Tamalanrea dan tim Inafis Polrestabes Makassar segera melakukan olah tempat kejadian perkara, dan jasad Moudita dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut.
Kepala Bidang Humas Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, membenarkan kabar duka tersebut dan menyampaikan bahwa Moudita tercatat sebagai mahasiswi aktif angkatan 2020. Ishaq juga mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari teman-temannya, Moudita memang sudah lama mengalami keluhan sesak napas. Namun, ia tidak mendapatkan perawatan medis karena tidak memiliki akses layanan kesehatan aktif.
“Menurut keterangan teman-temannya, almarhumah mengalami sesak napas dan tidak sempat berobat karena BPJS-nya dalam kondisi menunggak,” jelas Ishaq.
Permasalahan ini kembali menyoroti persoalan akses layanan kesehatan mahasiswa perantauan dan peran sistem jaminan kesehatan dalam menjamin perlindungan bagi warga negara, termasuk mahasiswa. Kasus ini pun masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang untuk memastikan tidak ada unsur lain di balik kematian Moudita.
