PALU,MEDULA.id – Proses penetapan jajaran komisaris PT Bank Sulteng memasuki tahap akhir. Nama Mohamad Irwan Lapata yang diusulkan sebagai Komisaris Utama Non-Independen dari unsur Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kini tinggal menunggu hasil tahapan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain Irwan, dua nama lain juga telah diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Januari lalu, yaitu Max Kembuan sebagai Komisaris Non-Independen dari Mega Corpora, serta James Adolf Nelson Rompas sebagai Komisaris Independen.
Irwan mengungkapkan dirinya telah mengikuti sejumlah tahapan penting, termasuk uji kelayakan dan manajemen risiko perbankan. “Saya sudah mengikuti fit and proper test serta uji manajemen risiko. Alhamdulillah, hasilnya dinyatakan berkompeten,” ujarnya dalam wawancara dengan media.
Ia menyebut seluruh proses administrasi kini tengah ditangani oleh tim internal Bank Sulteng. “Saya tinggal menunggu hasil dari tim yang mengurus proses lanjutan ke OJK. Di sana masih akan ada sesi wawancara lagi,” jelasnya.
Irwan berharap proses ini berjalan lancar dan memberi manfaat bagi kemajuan Bank Sulteng serta masyarakat Sulawesi Tengah.
Sementara itu, menurut Humas Corporate Secretary PT Bank Sulteng, susunan direksi saat ini masih dipimpin oleh Hj. Ramiyatie sebagai Direktur Utama, didampingi Myrna Rianasari (Direktur Bisnis) dan Judy Koagow (Direktur Kepatuhan). Posisi Direktur Operasional masih kosong dan dalam proses pengisian.
Di jajaran komisaris, selain nama-nama yang diusulkan dalam RUPS, Novi Ventje Berti Kaligis saat ini masih menjabat sebagai Komisaris Independen aktif. Keputusan RUPS terkait penunjukan komisaris baru juga telah disampaikan kepada OJK untuk proses lanjutan sesuai ketentuan.
Persetujuan perubahan struktur organisasi dan anggaran dasar Bank Sulteng pun telah dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI melalui dokumen resmi Nomor AHU-0005246.AH.01.02.Tahun 2025, tertanggal 31 Januari 2025.