PALU,MEDULA.id – Perempuan Mahardhika Palu menyampaikan sikap atas keputusan Universitas Tadulako terkait dua mahasiswa pelaku kekerasan seksual yang akhirnya dikeluarkan dari kampus. Hal ini tertuang dalam SK Rektor Untad Nomor 4846 dan 4847 Tahun 2025. Dua mahasiswa yang dikeluarkan tersebut adalah Tri Andika dan Rizky Ramadhan, dari Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP. Keputusan ini merupakan langkah penting, dan kami mengapresiasi keberanian para penyintas serta semua pihak yang terus mengawal kasus ini hingga mendapat kejelasan. Namun kami juga ingin mengingatkan: hukuman kepada pelaku bukan akhir dari segalanya. Kasus kekerasan seksual tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengeluarkan pelaku, karena yang paling penting adalah memastikan korban pulih dan kejadian serupa tidak terulang.
Kampus Harus Berpihak pada Pemulihan Korban, Korban kekerasan seksual tidak hanya butuh keadilan, tapi juga ruang aman untuk pulih. Universitas Tadulako harus mengambil peran nyata, seperti:
1. Menyediakan layanan psikologis dan pendampingan hukum bagi korban.
2. Menjamin korban bisa melanjutkan kuliah tanpa tekanan atau rasa tidak aman.
3. Menjalankan mekanisme pemulihan dengan dukungan penuh dari kampus dan Satgas PPKPT UNTAD.
Kami menekankan bahwa Satgas PPKPT yang sudah berubah nama dari sebelumnya satgas PPKS di Untad harus aktif bekerja, bukan hanya ada di atas kertas. Kampus perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja Satgas. Apakah mekanisme aduan berjalan baik, dan apakah Satgas mampu bersikap berpihak Pencegahan Adalah Kunci. Untuk mencegah kasus serupa, kampus perlu Mengadakan edukasi rutin soal kekerasan seksual kepada mahasiswa.

Memastikan semua orang di kampus tahu bagaimana dan ke mana harus melapor jika terjadi kekerasan. Membangun budaya yang menolak kekerasan dan tidak menyalahkan korban.Kami Mengajak Pihak Kampus Tidak Tinggal Diam. Kami mengajak seluruh civitas akademika, terutama pihak rektorat, untuk tidak berhenti pada hukuman, tapi melangkah lebih jauh dengan mengawasi kerja Satgas PPKPT dan memastikan kampus benar-benar aman bagi semua. Jangan biarkan korban merasa sendiri. Jangan biarkan kejadian ini terulang.
Kampus seharusnya jadi tempat belajar, bukan tempat ketakutan.
Perempuan Mahardhika Palu
#KampusAman #PemulihanKorban #SatgasHarusBekerja #LawanKekerasanSeksual