PALU,MEDULA.id – Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat di Palu terancam tidak rampung pada akhir 2025. Hingga April lalu, progres fisik baru mencapai 73 persen dari target penyelesaian. Proyek yang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk ini telah menyerap dana sekitar Rp210 miliar dari total anggaran Rp363 miliar yang bersumber dari APBD dengan skema multi years (2022–2024).
Dilansir dari Kailipost.com, PT PP Tbk mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp7 miliar kepada Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, serta meminta relaksasi jadwal jika permintaan tersebut tidak terpenuhi. Hingga kini, gubernur belum memberikan pernyataan resmi terkait surat pengajuan itu.
Sekretaris Yayasan Fastabiqul Khairaat, Helmy D. Yambas, menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya, masjid darurat yang dibangun untuk sementara waktu beroperasi murni dari swadaya jamaah dan warga sekitar.
PPK Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat, Tjatjo Laratu, membenarkan adanya usulan penambahan anggaran sekaligus perpanjangan kontrak. Ia mengatakan, keputusan akan diambil setelah Idulfitri 1446 H. Sebelumnya, pada 23 Maret 2025, Gubernur Sulawesi Tengah melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pembangunan di bekas Masjid Agung Palu.