Mulai 1 Oktober 2025, Empat Psikolog Klinis Hadir di Empat Puskesmas di Kota Palu

Bagikan Via:

PALU, MEDULA.id – Kota Palu mencatatkan langkah bersejarah dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan mental di tingkat layanan primer. Mulai 1 Oktober 2025, empat Psikolog Klinis resmi hadir di empat Puskesmas di Kota Palu, yaitu:

  • Ade Sintya Indrayani, M.Psi., Psikolog – Puskesmas Singgani
  • Faradila Faruk, M.Psi., Psikolog – Puskesmas Tawaeli
  • Eka Hertisyahrani, M.Psi., Psikolog – Puskesmas Lere
  • Wiwin Theofani Sekon, M.Psi., Psikolog – Puskesmas Birobuli

Kehadiran empat tenaga profesional ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Kesehatan Kota Palu dengan platform/klinik swasta Bincang Psikologi. Program ini lahir sebagai respons terhadap masih tingginya stigma terkait kesehatan mental dan rendahnya tingkat layanan kesehatan jiwa di Kota Palu.

Founder dan CEO Bincang Psikologi yang juga Psikolog Klinis RSUD Undata sekaligus Project Leader program ini, Reza Malik Akbar, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan pemerintah kota.

“Kehadiran para psikolog klinis di Puskesmas ini adalah langkah besar untuk membuka akses layanan kesehatan jiwa yang ramah dan profesional bagi masyarakat. Selama ini, stigma dan keterbatasan akses membuat banyak orang enggan atau terlambat mencari bantuan. Dengan adanya psikolog klinis di Puskesmas, masyarakat bisa lebih mudah menjangkau layanan tanpa rasa takut atau malu,” ujar Reza.

Reza menambahkan bahwa program ini tidak akan terwujud tanpa komitmen kuat dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat Jasin Moenawar, serta dukungan penuh dari Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, drg. Akmal Eddy Madda, yang sejak awal mencanangkan dan mengawal implementasi program ini.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Kadis Kesehatan Kota Palu, dr. Rahmat, yang memiliki visi progresif untuk memperkuat layanan kesehatan jiwa di tingkat primer, serta drg. Akmal yang menjadi motor penggerak program ini. Ini adalah contoh kolaborasi lintas sektor yang nyata demi kemajuan kesehatan mental di Kota Palu,” ungkap Reza.

Program yang resmi dimulai pada 1 Oktober 2025 ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan konseling psikologi secara gratis di Puskesmas setiap Senin hingga Sabtu sesuai jam pelayanan Puskesmas.

Sebagai inovasi, layanan ini juga diperluas melalui konseling gratis secara daring melalui aplikasi “Sangu Palu” setiap pukul 16.00–19.00 WITA, sehingga masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu atau mobilitas tetap bisa memperoleh bantuan psikologis yang mereka butuhkan.

Kadis Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat, menegaskan bahwa kehadiran psikolog klinis di Puskesmas menjadi bagian penting dari transformasi layanan kesehatan masyarakat.

“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Dengan hadirnya psikolog klinis di Puskesmas dan dukungan layanan online yang bisa diakses dari rumah, kami ingin memastikan setiap warga Kota Palu dapat memperoleh bantuan psikologis yang berkualitas dan gratis. Ini adalah langkah nyata meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kota Palu, drg. Akmal, menyebutkan bahwa program ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat layanan kesehatan jiwa yang merata hingga tingkat layanan primer.

“Program ini bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen memastikan keberlanjutan program ini sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Palu,” jelas drg. Akmal.

Program ini diharapkan menjadi terobosan besar dalam mengubah paradigma masyarakat terhadap kesehatan jiwa, menghapus stigma yang melekat, dan membuktikan bahwa mencari bantuan psikologis adalah langkah bijak untuk kesejahteraan diri.

Dengan dimulainya layanan ini pada 1 Oktober 2025, kehadiran empat psikolog klinis di Puskesmas dan dukungan layanan konseling daring, Kota Palu semakin menunjukkan keseriusannya dalam menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas pembangunan kesehatan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *