PALU, MEDULA.id – Trash Rangers Sulawesi Tengah akhirnya mewujudkan inisiatif penting untuk pelestarian lingkungan dengan memasang trash boom atau penampang penghalang sampah di kawasan konservasi mangrove Pantai Dupa, Layana Indah, Kota Palu, pada Minggu (26/1/2025).
Di tengah partisipasi aktif warga setempat dan sejumlah volunteer, trash boom tersebut dibentangkan di mulut pantai untuk mencegah sampah kiriman yang dapat merusak tanaman mangrove yang mulai tumbuh. Selain itu, keberadaan trash boom ini diharapkan dapat mengurangi ancaman terhadap ekosistem mangrove yang sangat penting bagi keseimbangan lingkungan.
Acara pemasangan trash boom ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Telkom Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Pemerintah Kelurahan, Mangrovers, serta puluhan volunteer dan masyarakat sekitar. Kehadiran mereka menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif positif ini.
Ketua Trash Rangers Sulawesi Tengah, Rahmad Hidayat, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk keberhasilan inovasi ini. “Melalui inovasi trash boom, kami berharap dapat menciptakan pantai yang lebih bersih sekaligus melestarikan ekosistem mangrove. Namun, ini saja tidak cukup. Kami membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama rasa kepemilikan dari masyarakat setempat,” ujar Rahmad.
Apresiasi terhadap inisiatif ini juga datang dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu. Perwakilan DLH Kota Palu yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan harapannya untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Trash Rangers dalam berbagai proyek pelestarian lingkungan ke depannya.
Ketua Mangrovers Kota Palu juga memberikan penghargaan atas pemasangan trash boom ini, mengungkapkan bahwa keberadaan trash boom tersebut akan sangat bermanfaat untuk melindungi tanaman mangrove dari dampak limbah plastik dan sampah lainnya yang berpotensi merusak ekosistem di sekitar pantai.
Rahmad menambahkan, kegiatan ini hanyalah langkah awal dari upaya pelestarian lingkungan yang lebih besar. Trash Rangers akan terus memantau kondisi trash boom yang dipasang dan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaannya. “Kami juga akan memberikan pelatihan lebih mendalam kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah,” imbuhnya.
Pelaksanaan kegiatan ini berjalan penuh antusiasme, dengan interaksi yang hangat di antara komunitas dan masyarakat yang terlibat. Mereka bahu-membahu dalam pemasangan trash boom, menciptakan suasana kebersamaan yang kental, terutama dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan.
Selain itu, acara ini juga mengedukasi masyarakat dengan prinsip bebas plastik sekali pakai. Panitia menyediakan tumbler sebagai alternatif, serta mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. “Ini juga merupakan edukasi bagi masyarakat,” tutup Rahmad.
Dengan adanya inisiatif ini, Trash Rangers Sulawesi Tengah berharap dapat menciptakan kesadaran lebih dalam mengenai pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem mangrove, demi masa depan yang lebih bersih dan lestari.