Alkhairaat Komitmen Menjaga Keharmonisan Bangsa dan Menolak Gerakan Radikal

Ketua PB Alkhairaat, Husen Habibu (Sumber : MediaAlkhairaat)
Bagikan Via:

PALU,MEDULA.id – Ketua Pengurus Besar Alkhairaat, Husen Habibu, menegaskan bahwa Alkhairaat merupakan organisasi pendidikan Islam yang berfokus pada penguatan bangsa, bukan sebagai gerakan radikal. Ia menekankan bahwa Alkhairaat selalu mendukung kegiatan keagamaan yang sejalan dengan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara. Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga etika dan aturan dalam menjalankan kegiatan keagamaan.

“Alkhairaat adalah aset nasional yang harus dijaga bersama. Kami selalu berjalan di jalur kebangsaan, dan terkait Festival Persahabatan yang akan digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di Gelanggang Olahraga (GBK) Palu, kami memberikan dukungan asalkan kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai aturan, misalnya hanya untuk umat Kristiani dan dilaksanakan secara tertutup,” ujar Husen Habibu, saat ditemui di kediamannya, Rabu (29/1/2025).

Husen menambahkan bahwa Alkhairaat telah berkomitmen sejak awal untuk menjaga keharmonisan antarumat beragama dan keutuhan bangsa. Hal ini tercermin dalam sejarah Alkhairaat yang didirikan oleh Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, yang dikenal sebagai Guru Tua. “Guru Tua telah menanamkan nilai-nilai persahabatan antara Alkhairaat dan berbagai agama. Kami bersahabat dengan umat Kristiani, umat Katolik, umat Hindu-Buddha, dan dengan berbagai kelompok lainnya. Alkhairaat tidak akan pernah menerima gerakan-gerakan radikal yang merusak nilai-nilai kebangsaan,” jelas Husen Habibu.

Sebagai mantan Sekjen Pengurus Besar Alkhairaat, Husen menegaskan bahwa organisasi ini berkomitmen untuk terus tegak lurus dengan perjuangan Guru Tua dalam menjaga keutuhan bangsa. Ia juga menyampaikan bahwa Alkhairaat tidak akan memberi ruang bagi ideologi radikal yang bisa merusak fondasi negara.

“Alkhairaat adalah tempat menggembleng ulama dan pemimpin bangsa. Kami tidak ingin Alkhairaat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran skeptis yang dapat merusak negara. Kami ingin Alkhairaat tetap menjadi lembaga yang menjaga peradaban Islam dan peradaban bangsa Indonesia,” tegasnya.

Husen Habibu juga mengingatkan bahwa Alkhairaat hadir di tanah Kaili bukan hanya untuk mendidik umat Islam, tetapi untuk merawat keberagaman bangsa Indonesia. Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama, termasuk tidak mengganggu keberagaman masyarakat dengan dakwah yang tidak sesuai konteks.

“Alkhairaat selalu menghormati agama lain yang hadir di Sulawesi Tengah. Namun, dakwah yang dilakukan harus tepat sasaran, tidak boleh mengganggu kerukunan bangsa,” ujarnya.

Sebagai tokoh masyarakat, Husen mengajak seluruh komponen untuk menjaga marwah Alkhairaat sebagai pusat peradaban Islam, sekaligus bagian dari peradaban besar Indonesia yang tumbuh dalam keberagaman. Ia menegaskan bahwa sebagai Ketua PB Alkhairaat, ia merasa wajib menjaga Alkhairaat dari infiltrasi gerakan-gerakan radikal yang bisa merusak nilai-nilai bangsa dan negara.

“Kami tidak memberi peluang bagi gerakan-gerakan radikal di Alkhairaat. Kami akan terus menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh Guru Tua untuk kepentingan bangsa dan negara,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *