PALU, MEDULA.id – Trash Ranger Sulawesi Tengah kembali menggelar aksi lingkungan melalui Trash Boom Project, sebuah program edukasi dan aksi bersih pantai yang berlangsung di Pantai Dupa, Layana Indah pada Minggu (9/2). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari tahap pertama pemasangan Trash Boom yang berfungsi untuk menahan dan mengumpulkan sampah plastik sebelum mencemari serta merusak ekosistem mangrove.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Ketua Mangrove Ranger Sulawesi Tengah, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, serta warga Kelurahan Layana Indah. Dengan mengusung konsep Edukasi Menengah & Clean Up, peserta tidak hanya berpartisipasi dalam aksi bersih pantai, tetapi juga mendapatkan wawasan mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.
Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah edukasi mengenai pemilahan sampah. Masyarakat diajak untuk mengumpulkan dan membedakan antara sampah yang dapat didaur ulang dan sampah sekali pakai. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilah sampah sejak dini, yang memudahkan proses daur ulang dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Ketua Mangrove Ranger Sulawesi Tengah dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi dengan Trash Ranger serta warga Layana Indah, khususnya yang tinggal di pesisir pantai. “Kami sangat mengapresiasi bantuan yang telah diberikan dalam menjaga dan merawat ekosistem mangrove di wilayah ini. Sejak tahun 2019 hingga hari ini, kami telah menanam sekitar 80.000 pohon mangrove. Dengan adanya Trash Boom, kami berharap proses penanaman bisa lebih efektif dan mangrove yang kami tanam bisa tumbuh dengan lebih baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ketua Mangrovers juga berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat alat Trash Boom yang terpasang, mengingat peran pentingnya dalam menjaga kelestarian mangrove. “Alat ini bukan milik kami, melainkan milik masyarakat. Harapannya, alat ini dapat dirawat dan dimanfaatkan untuk jangka panjang,” tambahnya.
Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Trash Ranger dan seluruh pihak yang terlibat. “Kami mendukung penuh program ini karena tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, tetapi juga berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Kami juga mendukung rencana menjadikan kawasan ini sebagai kawasan konservasi, yang tentunya akan membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat sekitar,” kata perwakilan DLH.
Usai kegiatan bersih pantai, acara dilanjutkan dengan Brand Audit sampah untuk menganalisis jenis dan jumlah sampah yang terkumpul. Brand audit kali ini menemukan lima merek dengan sampah terbanyak, yaitu:
- Fifel, diproduksi oleh CV Veteran Jaya
- Agro, diproduksi oleh CV Alam Megah Jaya
- Teh Gelas, diproduksi oleh PT CS2 Pola Sehat
- Mountea, diproduksi oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tb
- Deal, diproduksi oleh CV Alam Megah Jaya
Langkah ini bertujuan untuk memberikan data yang lebih akurat mengenai sumber sampah serta meningkatkan efektivitas program pengelolaan lingkungan ke depannya. Data ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan strategi pengelolaan sampah yang lebih baik.
Melalui kolaborasi ini, Trash Ranger Sulawesi Tengah berharap semakin banyak komunitas dan individu yang tergerak untuk berkontribusi dalam upaya menjaga kebersihan alam. Kesadaran yang dibangun melalui Trash Boom Project diharapkan dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, khususnya di wilayah pesisir.