Anak Gubernur Terpilih Maju Bursa Ketua KONI Sulteng, Begini Kritikan Politisi PDIP

Bagikan Via:

Menjelang perhelatan Musyawarah Provinsi (Musprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah, yang akan digelar dalam waktu dekat, berbagai nama calon ketua mulai mencuat ke permukaan. Tim Penyaringan dan Penjaringan (TPP) pun telah dibentuk untuk menyaring calon-calon yang akan memimpin KONI Sulteng.

Salah satu nama yang muncul adalah Nizar Rahmatu, yang merupakan petahana dan sudah banyak dikenal dalam dunia olahraga di Sulteng. Selain itu, ada pula nama anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hajjah Arnila M. Ali, yang akrab disapa Hajja Cica. Baru-baru ini, nama Fathur Razaq Anwar juga mencuat sebagai calon ketua KONI, yang tak lain adalah putra dari Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid.

Namun, kemunculan nama Fathur Razaq Anwar menimbulkan sorotan dari berbagai pihak, terutama politisi PDIP, H. Idrus Haddado. Ia menilai bahwa Fathur, yang baru beberapa hari menjadi Ketua PERTINA Sulteng, tak melalui proses panjang di organisasi tersebut. Fathur sebelumnya juga menjabat sebagai bendahara HIPMI, yang belakangan dianggap oleh Idrus sebagai bagian dari langkah-langkah yang kurang berproses.

“Saya menyarankan agar Fathur berproses lebih matang di organisasi HIPMI. Jangan buru-buru mengambil jabatan yang dipersepsikan orang sebagai ‘aji mumpung’ karena orangtuanya baru saja menjabat Gubernur,” ujar Idrus.

Idrus, yang juga merupakan alumni HMI, menambahkan bahwa dirinya khawatir ada pihak-pihak yang memanfaatkan kekuasaan politik Gubernur Anwar Hafid untuk mengisi posisi-posisi strategis tanpa pengalaman yang cukup. Ia mengingatkan bahwa langkah-langkah semacam itu bisa menimbulkan persepsi yang kurang baik di kalangan masyarakat, yang dalam bahasa Kaili bisa disebut “Ala Puramo,” yang berarti “ambil semua saja.”

“Yang lebih penting adalah jangan sampai karena politik kekuasaan, orang-orang yang belum berproses di organisasi justru memanfaatkan kekuasaan politik yang ada. Itu yang berbahaya,” tegasnya.

Dilansir dari Kailipost.com, Idrus berharap agar Fathur lebih berhati-hati dalam menentukan langkah politik dan berproses dengan matang di organisasi-organisasi yang relevan, sehingga keputusan yang diambil tidak terkesan hanya karena faktor kekuasaan.

“Sebagai alumni HIPMI, saya juga berharap agar Fathur bisa lebih matang dalam berproses di HIPMI sebelum melangkah ke posisi-posisi penting lainnya,” pungkas Idrus.

Seiring dengan berbagai komentar dan sorotan yang muncul, Musprov KONI Sulteng diperkirakan akan menjadi ajang kompetisi yang ketat. Bagi para calon yang ingin memimpin KONI Sulteng, proses seleksi dan dukungan dari berbagai pihak akan menjadi faktor penentu dalam meraih posisi tersebut. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *