PALU,MEDULA.id – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Tengah kembali membuka kesempatan emas bagi masyarakat yang ingin mengikuti Program Magang ke Jepang.
Melalui kerja sama dengan LPK Taihou Fusion Organization Indonesia-Japan, Disnakertrans membuka pendaftaran pelatihan gratis Bahasa dan Budaya Jepang untuk Tahun Anggaran 2025.
Pendaftaran program ini dibuka mulai 8 hingga 28 April 2025 dan dilakukan langsung di Kantor Disnakertrans Provinsi Sulawesi Tengah, yang beralamat di Jl. RA. Kartini No. 98, Kota Palu.
Usai proses pendaftaran, peserta akan mengikuti Seleksi Berkas dan Tes Kesamaptaan yang dijadwalkan pada 29–30 April 2025. Program pelatihan ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan terus berlanjut hingga kini.
Untuk tahun 2025, sebanyak 20 peserta terbaik akan dipilih untuk mengikuti pelatihan secara intensif.
Suryani Yusuf, Instruktur Produktivitas Ahli Muda di Disnakertrans Sulteng, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal bahasa dan budaya Jepang bagi para peserta sebelum diberangkatkan magang ke Jepang.
“Materi pelatihan mencakup 10 modul utama, termasuk Katakana, Hiragana, dan materi budaya Jepang yang disesuaikan dengan kompetensi kerja di Jepang,” ujar Suryani.
Program ini tidak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga mencakup proses pemberangkatan peserta ke Jepang, sebagai bentuk kerja sama penuh antara Disnakertrans dan pihak LPK.
Persyaratan dokumen yang harus disiapkan oleh peserta:
- KTP (berdomisili di Sulawesi Tengah)
- Kartu Keluarga (KK)
- Akta Kelahiran
- Ijazah dari SD hingga pendidikan terakhir (minimal SMA/SMK)
- Resume/CV lengkap
- Kartu Pencari Kerja (AK/I)
- Surat Keterangan Sehat dari dokter, klinik, atau rumah sakit
Syarat khusus untuk peserta laki-laki:
- Sehat jasmani dan rohani
- Tidak memiliki tato atau tindik
- Tinggi badan minimal 160 cm
- Berat badan ideal
- Tidak memiliki cacat tubuh, riwayat patah tulang, atau penyakit turunan (misalnya alergi, TBC, dll)
- Tidak buta warna
“Jenis pekerjaan yang ditawarkan sebenarnya sangat beragam, mulai dari konstruksi, pengolahan makanan, pertanian, caregiver, menjahit, dan lainnya.
Namun untuk tahun ini, yang paling banyak dibutuhkan adalah di sektor konstruksi, seperti scaffolding, pembangunan jalan, pembesian, hingga pengelasan,” jelas Suryani.
Pelatihan ini bersifat gratis tanpa pungutan biaya apapun, dan diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan keluarga peserta, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.