PALU,MEDULA.id – Wacana reshuffle kepengurusan HIPMI Sulteng yang mencuat dari salah satu kader HIPMI Kabupaten Banggai Laut menuai sorotan. Pernyataan yang terkesan tergesa-gesa ini langsung direspons oleh Abdurahim Nasar Al-Amri, kader aktif HIPMI yang juga dikenal sebagai Wim, yang menyayangkan narasi tersebut dan menyebutnya tidak mencerminkan semangat kolegialitas yang seharusnya dijaga di tubuh organisasi pengusaha muda tersebut.
Dilansir dari elsindo.id, Wim yang juga selaku Ketua Komisi C DPRD Kota Palu secara khusus menyoroti nama Fathur, Bendahara Umum HIPMI Sulteng, yang dinilai selalu aktif dan berkontribusi dalam setiap agenda penting organisasi.
“Fathur bukan hanya sekadar bendahara umum di atas kertas. Dia hadir, terlibat, dan peduli terhadap pengembangan HIPMI serta pemberdayaan anak muda di berbagai sektor. Jadi sangat tidak adil kalau hanya karena tidak hadir satu atau dua kali, lantas digiring ke arah reshuffle,” ujar Wim tegas.
Ia mengingatkan bahwa kontribusi kader tidak bisa diukur secara parsial dan emosional. Wim menyebut pola pikir seperti itu bisa memicu kegaduhan internal yang merusak soliditas organisasi.
“Jangan sedikit-sedikit main goreng isu reshuffle. Ini organisasi besar yang harus dijaga marwahnya. Kita seharusnya saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Wim menjelaskan bahwa pergantian struktur di tubuh HIPMI bukan keputusan instan. Ada mekanisme formal, evaluasi internal, serta forum organisasi yang harus dilalui. Ia menekankan bahwa HIPMI bukan organisasi jalanan yang bisa seenaknya mengganti pengurus berdasarkan opini sepihak.
“Masih banyak kader yang kontribusinya minim, tapi tetap dipertahankan karena pertimbangan organisasi yang matang. Jangan jadikan reshuffle sebagai alat politik atau kepentingan sesaat,” katanya.
Wim menutup pernyataannya dengan mengingatkan kembali tujuan besar HIPMI, yakni membangun potensi pengusaha muda di Sulawesi Tengah. Ia mengajak seluruh kader untuk fokus pada semangat kolaborasi dan kepercayaan, bukan pada dinam