Sulteng Tagih Bandara Internasional, Anwar Hafid: Jangan Jadi Penonton di Rumah Sendiri

Bagikan Via:

PALU,MEDULA.id  Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus mengupayakan peningkatan status Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu menjadi bandara internasional. Aspirasi ini disampaikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dalam pertemuan resmi bersama Komisi V DPR RI yang melakukan kunjungan kerja reses di Kota Palu, Rabu (19/6/2025).

Dilansir dari kabarpalu.net, Menurut Gubernur, usulan ini bukan tanpa dasar. Sulawesi Tengah kini menjadi salah satu pusat aktivitas industri berskala global, khususnya di kawasan Morowali dan Bahodopi. Aktivitas ekspor serta mobilitas tenaga kerja asing (TKA) yang mencapai lebih dari 30.000 orang setiap tahun membutuhkan akses penerbangan internasional yang efisien. Namun hingga kini, jalur penerbangan luar negeri masih harus melalui Manado atau Makassar.

“Bandara kita sudah layak, aktivitas ekspor juga semakin intens. Tapi anehnya, kita belum memiliki pintu internasional sendiri. Kita tidak boleh hanya jadi penonton di rumah sendiri. Sulawesi Tengah layak berdiri sejajar dengan provinsi lain,” tegas Anwar Hafid dalam forum yang turut dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian teknis.

Lebih lanjut, Gubernur menekankan bahwa keberadaan bandara internasional bukan sekadar soal mobilitas penumpang, tetapi juga berkaitan langsung dengan efisiensi logistik dan daya saing ekspor, khususnya dari sektor industri nikel. Selama ini, proses ekspor masih bergantung pada jalur distribusi panjang melalui pelabuhan lain.

“Ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga soal harga diri daerah. Kita punya sumber daya, maka kita juga harus memiliki pintu ekspor sendiri,” ujarnya.

Selain menyampaikan usulan terkait bandara, Anwar Hafid juga menyoroti kebutuhan infrastruktur pelabuhan. Ia menyebut pengoperasian Pelabuhan Penumpang Donggala masih tertunda akibat persoalan sosial. Di sisi lain, pembangunan pelabuhan baru di Banggai Kepulauan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung konektivitas antarwilayah belum juga rampung.

Merespons aspirasi tersebut, Ketua Tim Kunjungan Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan seluruh usulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

“Kunjungan ini bukan sekadar seremonial. Kami hadir untuk mendengar dan akan membawa semua aspirasi ini ke Senayan. Kita akan kawal bersama melalui rapat anggaran dan pengawasan program strategis,” tegasnya.

Kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Sulawesi Tengah ini turut melibatkan perwakilan dari sejumlah kementerian dan BUMN, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Desa PDTT, PT Pelindo, PT Waskita Karya, serta PT Angkasa Pura. Pertemuan berlangsung di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah.

Menutup pertemuan, Gubernur Anwar Hafid kembali menegaskan komitmen Sulawesi Tengah untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Indonesia Timur.

“Potensi kita besar, tetapi semua itu perlu keberanian untuk menuntut hak. Kami siap berlari kencang jika pemerintah pusat hadir bersama kami,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *