Palu, Medula.id – Youth Ranger Indonesia Regional Sulawesi Tengah bersama Putera Pariwisata Nusantara Sulawesi Tengah 2025 sukses melaksanakan program SIPARI x Green Impact yang berlangsung di Pantai Baturoko, Desa Lalombi, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Mengusung tema “Sustainability with Impact: Melangkah dengan Arti, Bersama Menjaga Bumi”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pariwisata lokal serta pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan pesisir.
Program ini merupakan kolaborasi antara Putera Pariwisata Nusantara Sulawesi Tengah 2025, Youth Ranger Indonesia Regional Sulawesi Tengah, dan Yayasan Bonebula, serta melibatkan lebih dari 60 relawan dari berbagai latar belakang kepemudaan. Para peserta terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, seperti clean up progresif di kawasan pesisir Pantai Baturoko, pelepasliaran tukik sebagai bentuk upaya konservasi, sosialisasi 7 Sapta Pesona Sadar Wisata dan pengelolaan pariwisata secara berkelanjutan serta sosialisasi hewan endemik dan bahaya sampah di wilayah pesisir
Salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah clean up progresif di area pesisir Pantai Baturoko. Dalam kegiatan ini, para relawan diajak membersihkan area pantai secara menyeluruh, sambil memilah antara sampah organik, non-organik, dan yang bisa didaur ulang. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan pantai, tetapi juga menjadi bagian dari edukasi langsung tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan pesisir.
Selain itu, kegiatan pelepasliaran tukik juga menjadi momen penting dalam program ini. Para relawan dan perwakilan pemerintah turut bersama-sama melepaskan tukik ke laut lepas sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kelestarian satwa laut endemik. Aksi ini diharapkan menjadi pemantik kesadaran masyarakat untuk menghentikan perburuan terhadap spesies yang dilindungi, serta memperkuat ekosistem pesisir yang sehat dan berkelanjutan.
Edukasi Pariwisata dan Lingkungan Lewat SIPARI dan Green Impact
SIPARI, yang merupakan singkatan dari Si Peduli Pariwisata, hadir sebagai inisiatif edukasi dan pelatihan masyarakat terkait pengelolaan destinasi pariwisata secara berkelanjutan. Reinard Bintang, Putera Pariwisata Nusantara Sulawesi Tengah 2025, menjelaskan bahwa program ini lahir dari pengalaman pribadinya:
“SIPARI merupakan bentuk dari pengalaman saya sejak kecil karena pernah tinggal di berbagai daerah. Hal itu membuat saya menyadari adanya tantangan lingkungan, khususnya terkait pariwisata. Saya ingin mengajak masyarakat lebih sadar, bukan hanya secara pengetahuan, tetapi juga aksi nyata untuk menjaga lingkungan destinasi wisata,” ungkapnya.
Selain SIPARI, kegiatan Green Impact turut dilaksanakan sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan spesies endemik di kawasan pesisir.
“Tantangan lingkungan yang besar membuat YRI menginisiasi kegiatan SIPARI x Green Impact. Kami ingin mengajak masyarakat, terutama pemuda di Desa Lalombi, untuk lebih sadar terhadap kondisi lingkungan sekitar mereka. Salah satunya adalah permasalahan tukik yang kerap diperjualbelikan. Dengan adanya pelepasliaran tukik, kami berharap terbentuk ekosistem pantai yang lebih sehat dan terjaga,” ujar Radinka, Leader Youth Ranger Indonesia Regional Sulawesi Tengah.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala. Pada akhir sesi, seluruh relawan dan tokoh masyarakat berpartisipasi dalam pelepasliaran tukik di bibir Pantai Baturoko sebagai simbol komitmen bersama terhadap konservasi dan perlindungan spesies laut.
“SIPARI x Green Impact sangat kami apresiasi dan dukung karena kegiatan ini mendorong perbaikan konservasi ekosistem pantai di Donggala. Dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga pada aspek ekonomi masyarakat,” tutur Andi Anwar, Direktur Yayasan Bonebula.
Isu lingkungan yang semakin besar di wilayah pesisir juga mendorong perhatian serius dari Bupati Donggala dan Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala terhadap pentingnya menjaga ekosistem pantai. Oleh karena itu, gerakan SIPARI x Green Impact mendapat apresiasi yang tinggi dari pihak pemerintah, meskipun dikemas dalam konsep semi-outdoor dan sederhana. Kegiatan ini dinilai memberikan dampak nyata dan diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi lebih lanjut antara Youth Ranger Indonesia, Putera Pariwisata Nusantara, dan Dinas Pariwisata dalam mengembangkan lingkungan sebagai bagian dari objek pariwisata yang berkelanjutan.
“Kami melihat potensi besar dari kegiatan seperti ini. Harapannya ke depan, kolaborasi serupa bisa terus dikembangkan untuk memberdayakan masyarakat melalui lingkungan dan pariwisata,” ujar Muhammad S.Stp., M.Si, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala.
Dengan semangat kolaboratif dan kepedulian generasi muda, program SIPARI x Green Impact menjadi bukti nyata bahwa edukasi, aksi langsung, dan sinergi antar elemen masyarakat adalah kunci utama dalam membangun pariwisata dan lingkungan yang berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
