PALU, MEDULA.id – Pemerintah Kota Palu terus mengintensifkan upaya pencegahan stunting melalui peluncuran program “Dapur Sehat Cegah Stunting” yang dilaksanakan serentak di seluruh 46 kelurahan. Program ini diresmikan oleh Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, pada Rabu (1/10/2025), dengan acara peluncuran perdana dipusatkan di Dapur Sehat Mompakabelo, Rumah Gizi PKK Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur.
Dalam program ini, Tim Penggerak PKK Kota Palu akan menjadi motor penggerak di setiap kelurahan untuk memastikan balita yang masuk kategori stunting, khususnya yang berusia di bawah dua tahun, mendapatkan paket makanan bergizi selama 90 hari ke depan.
Imelda menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata dan terukur dari Pemerintah Kota Palu dalam mempercepat penurunan angka stunting yang menjadi salah satu fokus pembangunan sumber daya manusia di daerah tersebut.
“Hari ini, tanggal 1 Oktober 2025, kita launching Dapur Sehat di seluruh kelurahan untuk pencegahan dan penanganan stunting. Kami berharap program selama 90 hari ini dapat memberikan perubahan signifikan bagi anak-anak yang terindikasi stunting, khususnya yang berusia di bawah dua tahun,” ungkap Wakil Wali Kota di sela-sela peluncuran.
Ia menambahkan, dengan keterlibatan PKK dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan masalah gizi kronis yang dialami sebagian anak di Kota Palu dapat diatasi lebih efektif.
Program Dapur Sehat Cegah Stunting ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah kota dalam mendukung target nasional penurunan angka stunting, yang sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, konsep “Rumah Gizi” yang diterapkan di tiap kelurahan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyediaan makanan sehat, tetapi juga sebagai pusat edukasi bagi orang tua, khususnya ibu balita, tentang pentingnya pola makan yang bergizi dan higienis.
Dengan langkah ini, Pemerintah Kota Palu menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak tumbuh kembang yang optimal dan bebas dari ancaman stunting yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka di masa depan.
