PALU, MEDULA.id – Komunitas Weekend Creative menggelar kegiatan bertajuk Hari Evaluasi yang berlangsung di Summer Cafe, Jalan Teluk Raya, Kampung Nelayan, Kota Palu, pada Minggu (14/12). Kegiatan ini diikuti puluhan peserta perempuan dari berbagai latar belakang, sebagai ruang refleksi dan evaluasi diri menjelang pergantian tahun.
Agenda dimulai pada sore hari dengan Asesmen Tubuh Perempuan yang dipandu oleh Coach Iin Farlina dari Fitter U Id. Kegiatan ini bertujuan membantu peserta mengenali kondisi tubuh serta membangun kesadaran akan kesehatan fisik dan mental. Suasana acara semakin interaktif melalui Mini Games Evakuasi dari Tekanan yang dirancang untuk melepas stres, serta kehadiran Kids Corner dan sejumlah tenant yang menambah kenyamanan peserta.
Memasuki malam hari, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Mural Teatrikal yang dibawakan oleh Via. Peserta juga diajak menuliskan pengalaman, harapan, serta proses refleksi mereka pada dinding Evakuasi > Evaluasi sebagai simbol perjalanan dan pelepasan beban emosional selama setahun terakhir. Untuk meningkatkan antusiasme, panitia menyediakan doorprize dan mission challenge yang diikuti dengan penuh semangat.
Puncak acara ditandai dengan sesi Insight & Refleksi Diri bersama Fitriningsih. Dalam materinya, ia menekankan pentingnya kemampuan melihat kebaikan dalam diri sendiri dan orang lain sebagai bagian dari proses pertumbuhan. Menurutnya, tidak semua orang hadir untuk menguatkan, sebagian justru menjadi ujian yang mengajarkan ketahanan dan kedewasaan dalam memaknai relasi.
Fitriningsih juga mengingatkan bahwa kesibukan tidak selalu identik dengan produktivitas. Banyak aktivitas dilakukan tanpa tujuan yang jelas, sehingga berpotensi melahirkan kehampaan. Produktivitas sejati, kata dia, terletak pada nilai dan makna dari aktivitas yang dijalani, bukan pada seberapa padat jadwal yang dimiliki.
Selain itu, peserta diajak meninjau kembali makna kesuksesan. Kesuksesan tidak hanya diukur dari capaian materi atau pengakuan sosial, melainkan dari tujuan, cara, serta nilai yang menyertainya. Tanpa landasan nilai yang kuat, pencapaian justru dapat menghilangkan arah hidup dan berpotensi merugikan orang lain.
Dalam konteks era hiperkoneksi, Fitriningsih menyoroti kecenderungan masyarakat yang lebih sibuk mengikuti kehidupan orang lain dibandingkan melakukan refleksi diri. Padahal, makna hidup akan semakin menjauh ketika perhatian tidak diarahkan ke dalam diri sendiri.
Sebagai penutup, peserta diminta mengisi Lembar Refleksi Diri sebagai bentuk komitmen personal untuk melangkah ke tahun berikutnya dengan kesadaran baru. Panitia juga membagikan mindful keychain dan wristband sebagai simbol pengingat proses refleksi yang telah dijalani.
Kegiatan Hari Evaluasi ini bertujuan menjadi ruang aman bagi perempuan untuk berhenti sejenak, mengevaluasi perjalanan hidup selama setahun, serta menyiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dan bermakna dalam menghadapi tahun mendatang.
